Cerita Ngentot Nikmatnya Ngewe Dengan Guru Bahasa Indonesiaku
Seiring waktu, sekarang saya bisa belajar di universitas yang saya minati, nama saya Sendi, sekarang saya tinggal di Yogyakarta dengan fasilitas yang sangat bagus. Saya pikir saya cukup beruntung untuk bekerja sambil belajar jadi saya berpenghasilan tinggi.Mulai dari reuni SMA saya di Jakarta. Setelah itu, saya bertemu dengan guru bahasa Indonesia saya, kami berbicara dengannya. Ternyata Ms. Sinta masih sangat fit dan sangat menarik. Penampilannya luar biasa, mengenakan rok mini ketat, kemeja tank top sehingga lekuk tubuhnya tampak begitu jernih. Jelas dia masih muda karena ketika saya di sekolah menengah dia adalah guru termuda yang mengajar di sekolah kami. Sekolah saya hanya terdiri dari dua kelas, sebagian besar siswa adalah perempuan. Saya berbicara cukup lama dengan Ms. Sinta, kami rupanya tidak menyadari bahwa waktu berjalan cepat sehingga para tamu harus pulang. Lalu kami berjalan menuju gerbang sambil berjalan melewati ruang kelas tempat saya belajar ketika saya masih di sekolah menengah.Tiba-tiba Ms. Sinta ingat bahwa tasnya tertinggal di ruang kelas sehingga kami terpaksa kembali ke kelas. Pada waktu itu hampir jam dua belas malam, meninggalkan kami sendirian. Lampu di tengah lapangan dibiarkan. Sesampainya di kelas, Ms. Sinta mengambil tasnya, lalu saya ingat bagaimana rasanya di kelas dengan teman-teman. Pikiran saya hancur ketika Sinta memanggil saya.
Kenapa Sendi?Ah … tidak apa-apa, aku menjawab. (Sebenarnya, suasana yang tenang dan sangat menyeramkan membuat keinginan saya bergejolak terutama ketika ada Sinta disebelah saya, membuat hati saya selalu berdebar-debar).“Ayo, Sendi, ayo pulang, aku akan kehabisan transportasi” kata Ibu Sinta.Lebih baik ibu ikut saja ke mobil saya, saya jawab dengan raguragu.Terima kasih, Sendi.Saya tidak sengaja mengungkapkan perasaan saya kepada Ms. Sinta bahwa saya menyukainya, Oh Tuhan, apa yang saya lakukan, di dalam hati saya. Rupanya situasinya mengatakan sesuatu yang lain, Ms. Sinta terdiam dan langsung keluar dari kelas. Saya panik dan mencoba meminta maaf. Ibu Sinta ternyata bercerai dari suaminya di Australia, katanya suaminya kembali ke negaranya. Saya tercengang dengan pernyataan Ms. Sinta. Kami berhenti sejenak di depan kantornya dan kemudian Nyonya Sinta mengambil kunci dan pergi ke kantornya, saya pikir mengapa datang ke kantornya malam ini. Saya menjadi semakin ingin tahu dan masuk dan bermaksud untuk membawanya pulang tetapi Ms. Sinta menolak. Saya merasa tidak enak lalu menunggunya, saya memeluk bahu Nyonya Sinta, dengan cepat Sinta ingin menolak tetapi ada kejadian tak terduga, Sinta mencium saya dan saya menjawab.
Ohh, betapa bahagianya aku, lalu aku cepat menciumnya dengan semua hasratku yang tersembunyi. Rupanya Ms. Sinta tidak mau kalah, dia menciumku dengan keinginan besar untuk mengharapkan kehangatan dari seorang pria. Aku dengan sengaja melintasi dadanya yang besar, Ibu Sinta terengah-engah agar ciuman kami menjadi lebih panas dan kemudian ada perjuangan yang sangat mengasyikkan. Sinta memainkan tangannya ke arah batang selangkangan saya sehingga saya sangat terangsang. Kemudian saya meminta Ny. Sinta untuk menanggalkan pakaiannya, satu demi satu kancing bajunya dibuka dengan lembut, saya melihat dengan penuh semangat. Ternyata tebakan saya itu salah, dada kecil yang saya pikir ternyata sangat besar dan indah, bra itu adalah renda hitam dengan model yang sangat seksi.Menjadi tidak sabar, saya mencium lehernya dan sekarang Ms. Sinta setengah telanjang, saya tidak ingin segera menelanjanginya, jadi saya perlahan menikmati keindahan tubuhnya. Saya melepas baju saya sehingga tubuh saya yang kuat dan atletis membangkitkan gairah Ms. Sinta, Sendi Saya pikir Ibu ingin bercinta dengan kamu sekarang … Sendi, tutup pintunya dulu, dia berbisik dengan suara sedikit gemetar, mungkin menahan nafsu yang juga mulai naik.
Tanpa diberitahu dua kali, secepat kilat aku segera menutup pintu depan. Tentu menjadi keadaan yang aman dan terkendali. Setelah itu saya kembali ke Ms. Sinta. Sekarang saya jongkok di depannya. Menyikat rok mininya dan meregangkan kakinya. Wah, betapa mulus kedua paha. Basisnya tampak terkulai dibungkus celana hitam sangat minim. Sambil mencium pahanya, tangan saya menelusuri selangkangannya, meremas liang dan klitorisnya yang juga besar. Lidah saya naik ke atas. Ibu Sinta berjalan dengan riang sambil mendesah lembut. Akhirnya jilatan saya sampai di pangkal pahanya.Apa yang kamu inginkan, bro, dia bertanya dengan lembut sambil memegang kapal saya eraterat.Ooo oh .. oh .., desis keletihan Ms. Sinta ketika lidahku mulai bermain di liang kesenangannya. Dia tampak nyaman meski masih dibatasi oleh pakaian dalam.
Saya meningkatkan serangan itu. Saya melepaskan celana. Sekarang rahasianya ada di depan mataku. Kemerahan dengan klitoris besar sesuai dengan harapan saya. Di sekitar rambutnya tidak begitu tebal. Lidah saya kemudian diputar di bibir kemaluannya. Peluncuran itu mulai masuk ke dalam dengan gerakan melingkar yang membuat Sinta lebih nyaman, sampai dia harus mengangkat pinggulnya. Aahh, kamu sangat pintar.
Belajar dari mana hhTanpa sungungan Sinta mencium bibirku. Kemudian tangannya menyentuh celana saya yang menonjol karena batang dari selangkangan yang tegak, meremasnya untuk sementara waktu. Betapa lembut ciumannya, meski masih polos. Saya menjulurkan lidah dan memainkannya di dalam mulutnya. Aku menggelitik lidahnya sampai dia terlihat seperti dia mau. Awalnya Sinta tampaknya memberontak dan melepaskan diri, tetapi saya tidak membiarkannya pergi. Mulutku seperti menempel di mulutnya. Uh, kamu berpengelaman sekali. Dengan siapa? Pacar Anda?, Ia bertanya di antara ciuman kecil yang membara dan mulai liar. Saya tidak menjawab. Tanganku mulai bermain dengan kedua payudaranya yang menarik. Jangan ganggu aku, aku melepaskan bra. Sekarang dia telanjang dada. Tidak puas, saya langsung menurunkan rok mininya. Sekarang dia telanjang. Betapa senangnya melihat tubuhnya. Putih padat, kencang dan halus.Tidak adil. Kamu juga harus telanjang … Ms. Sinta menanggalkan bajuku, celanaku, dan akhirnya celana dalamku. Batang tegak dari selangkangan saya langsung muncul. Tanpa diperintahkan kita jatuh ke lantai, berguling, saling tumpang tindih. Saya melihat ke bawah di selangkangannya, mencari dasar kesenangannya. Tanpa ampun mulut dan lidah saya menyerang daerah itu dengan liar. Ms. Sinta mulai mengeluarkan jeritan menahan menahan kenikmatan. Hampir lima menit kami menikmati pertandingan.
Selanjutnya saya merangkak naik. Dorong poros ke mulutnya.Isaplah ibuu … Tanpa menunggu jawaban, aku segera menaruh batang selangkanganku ke mulut mungilnya. Awalnya agak susah, tetapi lama-lama dia bisa menyesuaikan agar tidak lama setelah batang pangkal paha masuk ke rongga mulutnya. Bahkan, ada kenikmatan tiada tara … Sejauh ini, bagaimana dengan suami yang bermain seks ?, saya bertanya sambil meremas payudaranya. Ibu Sinta tidak menjawab. Dia malah melepas batangku dari mulutnya dan kembali mencium bibirku dengan penuh gairah. Tanganku bergantian memainkan kedua payudaranya yang kenyal dan selangkangan basah. Saya tahu, dia telah kacau. Tapi aku sengaja membiarkannya menjadi penasaran sendiri.Tetapi lama-lama saya tidak tahan juga, batang alat kelamin saya juga ingin segera mendongkrak lubang kenikmatan. Kemudian dengan cepat saya mengarahkan batang saya menuju selangkangannya.
Baca Juga Cerita Sex Indonesia : Bertemu Dengan ABG Yang Suka Dengan Kontol Besar
Ketika mulai menembus lubang kenikmatan, saya merasa tubuh Sinta lebih gemetar. Ohh, dia mendesah ketika sedikit demi sedikit batang kemaluanku masuk ke lubang memeknya. Setelah semua batang saya masuk, saya segera bergoyang-goyang di atasnya. Saya lebih terangsang oleh jeritan kecil, mengerang dan dua payudara yang bergabung dengan gemetar.Tiga menit setelah saya bergoyang, Sinta menyematkan kakinya ke pinggang saya. Pinggulnya terangkat. Sepertinya dia akan orgasme. Saya meningkatkan daya dorong batang selangkangan saya. Ooo ahh hmm sshhh, Sinta mendesah dengan tubuh gemetar menahan kesenangan puncak yang dia dapatkan. Saya membiarkan dia menikmati orgasme untuk sementara waktu. Aku mencium pipinya, dahi, dan seluruh wajahnya yang berkeringat. Sekarang Ms. Sinta berbalik.
Naik di atas meja … sekarang kita bermain di atas meja ok! Saya mengatur tubuhnya dan Ms. Sinta menurut. Dia sekarang bertumpu pada siku dan kakinya. Apa gaya ini?, Tanyanya.Setelah siap, saya mulai meningkatkan dan mengguncangkan tubuhnya dari belakang. Ibu Sinta menjerit lagi dan mendesah pada kenikmatan tiada tara, yang mungkin tidak pernah didapatnya dari suaminya. Setelah dia orgasme dua kali, kami istirahat.Bosan?, Saya bertanya. Anda sendirian. Sampai aku ingin menghancurkan tulangku.Tapi ini enak, bu …, aku menjawab sambil kembali untuk meremas payudaranya yang menggemaskan.Ya, saya lelah. Tapi tolong lagi, saya ingin masuk agar sperma saya keluar. Di sini saya tidak tahan lagi dengan batang selangkangan saya. Sekarang Ms. Sinta ada di atas, kataku sambil menyesuaikan posisinya.Saya berbaring dan dia duduk di pinggang saya. Saya membimbing tangannya untuk memegang batang saya untuk masuk ke selangkangannya.Setelah memasuki tubuhnya, aku turun sesuai dengan ototku dari bawah. Ms. Sinta terkejut mengikuti irama goyangan saya yang semakin cepat dan cepat. Payudaranya yang bergabung dengan goyangan menambah gairah saya. Apalagi disertai dengan erangan dan jeritan sebelum orgasme. Ketika dia mencapai orgasme, aku tidak punya apa-apa. Saya segera mengubah posisi ke gaya konvensional. Ibu Sinta menyerah dan aku menembaknya dari atas. Dekat klimaks saya meningkatkan frekuensi dan kecepatan alat kelamin selangkangan. Oh Sinta, saya ingin keluar dari sini ahh ..
Tidak lama setelah itu sperma saya muncrat ke lubang kenikmatan. Ms. Sinta yang kemudian ia juga mengikuti klimaks. Kami berpelukan erat. Aku merasakan lubang kenikmatan begitu hangat mencubit batang kemaluanku. Lima menit lagi kami santai seperti itu.Kami berciuman, saling peluk dan meremas pantat satu sama lain. Seperti puas puas merasakan kenikmatan yang baru saja kita rasakan. Setelah itu kami beres-beres dan kembali ke rumah saya karena Sinta harus pergi mengajar besok harinya dan saya bisa menjemput sore hari.Sore tiba, Ibu Sinta saya jemput dengan mobil saya. Kami makan di mal dan setelah selesai makan kami menuju ke mobil kami di tempat parker mall. Di tempat parkir itu kami bertindak lagi, saya mulai mencium lehernya. Ibu Sinta mendongak sambil menutup matanya, dan tanganku mulai meremas payudaranya. Nafas Sinta semakin terengah-engah, dan tangan saya masuk di antara pahanya. Celana dalamnya basah, dan jariku mengusap belahan yang membayang. Uuuhh … mmmhh … Ms Sinta mengguncangnya, tapi gairah saya telah tiba di ubunubun dan saya telah membuka paksa pakaian dan rok mininya.Aaahh …! Ms Sinta dalam posisi yang menantang di kursi belakang memakai bra merah dan CD merah. Saya segera mencium putingnya yang besar dan masih terbungkus bra seksi, bergantian kiri dan kanan. Tangan Sinta mengelus bagian belakang kepala saya dan tersendat-sendat membuat saya semakin tidak sabaran. Aku melepas celana dalamnya, dan bukit kemaluannya muncul.
Saya segera mengubur kepala saya di tengah dua paha. Ehhh, mmmhh … Tangan Sinta meremas kursi mobil saya dan pinggulnya bergetar ketika bibir kemaluannya dipeluk. Sesekali lidahku bergerak ke perutnya dan menjilatnya perlahan.Ooohh … aduuhh … Ibu Sinta mengangkat punggungnya ketika lidahku menyelinap di antara belahan kelaminnya yang masih sangat kencang. Lidah saya bergerak dari atas ke bawah dan bibir alat kelamin mulai terbuka. Sesekali lidahku mengusap klitorisnya yang membuat tubuh Ibu Sinta meloncat dan napas Ibu Sinta seperti sedang diceritakan. Tanganku naik ke dadanya dan meremas dua bukit di dadanya. Putingnya membesar dan mengeras. Ketika saya berhenti menjilati dan mengisap, Sinta terbaring terengah-engah, matanya tertutup. Saya bergegas membuka semua pakaian saya, dan penis saya diulurkan ke langit-langit, saya membaringkannya di pipi Sinta. Mmmhh, mmmhh … Ooohhm … Ketika Ms. Sinta membuka bibirnya, aku menekan kepala penisku, sekarang dia mulai menghisap. Tanganku bergantian meremas dadanya dan membelai kemaluannya. Oouuuh, Ny. Sinta, enaknyaa ahhh, aku mengerang.
ML Dengan Guru Bahasa Indonesia ku Ibu Sinta terus mengisap batang saya sementara tangannya menggosok lubang kenikmatannya yang juga telah tergenang karena dia terangsang untuk memperhatikan batang selangkangan saya yang begitu besar dan kuat untuknya. Hampir 20 menit dia mengisap batang kemaluanku dan segera saya merasakan sesuatu di dalam batang ingin melompat keluar. Ibu Sinta … ooohh … ohhhh, aku berteriak. Dia mengerti bahwa jika saya ingin keluar, maka dia memperkuat hisapnya dan sambil menekan lubang kenikmatannya, saya melihat dia berkedut dan matanya tertutup, lalu … Creet .., suuurr … ssuuur ..
Oughh … Sendi … enak … erangan terhenti karena mulutnya diisi oleh batang selangkanganku. Dan karena isapannya terlalu kuat, saya akhirnya tidak tahan ledakan dan sambil memegangi kepalanya, saya menumpahkan surai saya ke dalam mulutnya, Crooot, croott, crooot, banyak tumpahan saya di mulutnya.Aaahkk … ooough, aku bilang puas. Aku masih belum merasa lemas dan masih mampu lagi, aku akan naik ke atas tubuh Ibu Sinta dan bibirku menghancurkan bibirnya. Aroma penisku ada di mulut Ny. Sinta dan aroma mulut Nyonya Sinta di mulutku, bertukar ketika lidah kami terjalin. Dengan tangan, aku menggesek kepala penisku ke celah di selangkangan Ms. Sinta, dan sebentar kemudian merasakan tangan Sinta menekan pantatku dari belakang. Ohm, masukannnlahhh … augh … masuklahPerlahan-lahan selangkanganku mulai menerobos ke dalam liang kemaluannya dan Ms. Sinta semakin mendesah dalam napasnya. Segera kepala penisku ditahan kembali oleh sesuatu yang kenyal. Dengan satu langkah, atasi rintangan. Ms. Sinta menjerit sedikit. Aku menekan lebih dalam dan mulutnya mulai berceloteh, Ups, bro … yeah, lalu, lalu … mmmhh, oh yeah, bagus … SendiSaya melingkarkan lengan saya di punggung ibu saya, lalu membalikkan kedua tubuh kami sehingga Nyonya Sinta sekarang duduk di pinggul saya.
Tampak penisku menempel ke pangkal ayam miliknya. Tanpa perlu diajari, Ms. Sinta segera menggerakkan pinggulnya, sementara jari-jariku bergantian meremas dan mengusap payudaranya, klitoris dan pinggulnya, dan kami juga berlomba untuk mencapai puncak.Cerita Sex Lainnya : Pelajaran Sex Dari Tante Reni Yang SemokSetelah beberapa waktu, gerakan pinggul Ms Sinta menjadi semakin gila dan dia membungkukkan badannya dengan bibir kami hancur lebur. Tangannya meraih rambutku, dan akhirnya pinggulnya berhenti tersentak. Terasa seperti cairan hangat di seluruh batang selangkangan saya. Setelah tubuh Sinta rileks, saya mendorongnya ke punggungnya, dan sambil menekannya, saya mengejar puncak orgasme saya sendiri. Ketika saya mencapai klimaks, Ibu Sinta jelas merasakan semprotan air saya di lubang kenikmatannya, dan dia mengeluh lemah dan merasakan orgasme keduanya. Untuk waktu yang lama kami terdiam, terengah-engah, dan tubuh kami yang basah oleh keringat masih bergerak bersama-sama bergesekan, merasakan kenikmatan orgasme.
Pelayanan Seks Yang Luarbiasa Dari Istriku
Awalnya Pada hari selasa, kebetulan aku ama istri aku cuti kerja, lalu kami berniat untuk cari makan siang. Di dekat tempat makan tersebut, ternyata ada 1 ruko pijat reflexi.Di tempat reflexi tersebut menurut penjelasan pemijatnya tidak hanya kaki saja yg di pijat tapi juga seluruh badan, dari pundak kepala, pundak sampai kaki, dan pemijat nya semua laki-laki. Kebetulan pada hari biasa masih sepi dan cuma ada 2 pemijat.Ditempat itu ada 2 bilik kamar yg hanya ditutup kain untuk yang mau dipijat semuanya dan tempat beberapa tempat duduk untuk yang mau dipijat kakinya saja .
Kita berdua akhirnya masuk kesana untuk coba pijat reflexinya, tp karena aku laper banget, makanya aku suruh istri aku masuk dan aku cari makan.Sebelum pergi aku liat dulu seperti apa sih dipijatnya, istri aku yg memang hanya memakai celana pendek dan kaos tanpa lengan, memang keliatan seksi sekali. Istri aku kemudian berbaring dengan santai dan pertama2 memang dipijit telapak kaki, setelah beberapa saat memperhatikan kemudian aku pamitan untuk cari makan di keluar.Setelah selesai makan, aku balik lagi ke tempat refleksi itu, dan aku liat tidak ada orang lagi di depan, jadi aku langsung masuk ke dalam, karena tidak mau menggangu aku hanya duduk2 di depan bilik kamar istri aku.Sekilas aku dengar suara leguhan istri aku, tp itu mungkin karena enak di pijit, tapi karena penasaran akhirnya aku coba intip di balik kain bilik kamar tsb. ternyata istri aku memang sedang menikmati pijatan sang pemijat. Pemijat tsb mulai memijat paha istri aku yang putih, pemijat itu meminta agar istri aku tidur tengkurap menghadap tempat tidur.Lalu pemijat itu trus memijat paha istri aku, kemudian meminta dengan sopan agar celana pendek nya di buka saja, karena agak menggangu. Istri aku pertama menolak, tp karena di kasih keterangan yang menyakinkan akhirnya celana istri aku dibuka juga, tp dengan syarat ditutup selimut.
Waktu aku liat istri aku buka celana, langsung jantung aku berdebar kencang, ada perasahaan suka melihat istri aku di sentuh oleh lelaki lain.Setelah ditutupi kain putih, si pemijat juga langsung mulai memijat di daerah paha, aku liat sempat menyentuh pantat nya dan daerah V nya, istri aku mungkin percaya sama si pemijat atau memang sedang menikmati, krn dia tidak protes sama sekali, dan ini membuat si pemijat trus memijat daerah paha dan sekitarnya. Melihat itu aku jadi tambah gila, sambil menggosok si adik yg memang sudah tegang berat.Si pemijat mungkin sengaja atau tidak, membuat kain penutupnya agak terjatuh, sehingga dia bisa melihat langsung paha istri aku yang putih mulus, dengan dibungkus cd saja.Sempat si pemijat terdiam melihat pemandangan tsb dan diperhatikan juga ada tanda basah di cd istri aku. Tanpa sadar istri aku, mungkin juga keenakan trus dipijat tanpa dilindungi kain, ini membuat si pemijat makin berani mencoba meijat daerah pantat dan selankangan istri aku.Akhirnya si pemijat mengambil kembali kain yg jatuh dan menutupi badan istri aku lagi, tp yg buat aku kaget, si pemijat meminta istri aku untuk membuka bajunya karena akan di pijat daerah punggung dan leher, setelah di beri penjelasan akhirnya istri aku membuka bajunya sambil masih tiduran, jadi si pemijat tidak melihat krn ditutupi kain.Istri aku sekarang hanya menggunakan bh dan cd saja, ntah apa yang membuat dia berani spt itu, apa ada hipnotis ya? tp aku sangat menikmati pemandangan ini. Setelah beberapa saat memijat daerah punggung, si pemijat meminta ijin untuk membuka kain krn ingin dikasih minyak punggungnya, istri aku hanya mengganguk saja, tp tanpa sadar kali, si pemijat juga membuka bra istri aku dan anehnya istri aku diam saja.
Nikmatnya Ngewe Dengan Guru Bahasa Indonesiaku 1
Lalu si pemijat mulai menggosok punggung istri dan aku intip si pemijat juga kadang2 melihat pinggiran tete istri aku yg keliatan dan juga sempat menyentuh nya, krn bh nya sdh terlepas ke samping. Kemudian si pemijat memijit leher dengan sentuhan yang lembut, kayakya ini membuat istri aku terangsang, terdengar dari suaranya yang mendesah.Melihat situasi itu si pemijat kemudian mencoba membuka kain dan mulai memijat daerah pantat dan sekitarnya, ini membuat istri aku tambah terangsang keliatan sekali cd nya yg sudah basah.Kemudian si pemijat dengan sopan membuka cd istri aku tanpa ijin lagi, dan dia memulai aksinya dengan menggosok gosok daerah selangkangan istri aku.Istri aku sempat bilang jangan tapi si pemijat itu dengan lembut mengatakan tidak apa2 nikamati saja. Aku bingung kok istri aku nurut saja, ada perasaan cemburu tp masih kalah dengan rangsangan hebat melihat istri aku di sentuh oleh orang lain (apa ini kelainan ya?).Si pemijat sambil membuka celananya dengan 1 tangan krn tangan yg 1 lagi masih menggosok2 daerah clitoris di selangkangan istri aku.
Baca Juga Cerita Sex Indonesia : Bercinta Dengan Tika Yang Masih Perawan
Terlihat kontol si pemijat sudah ngaceng berat dan ukurannya cukup besar dengan bulu2 yg tidak terlalu lebat, mungkin baru di cukur, ketika akan membuka baju nya, si pemijat mengkat pantat istri aku sedikit dan langsung menjilat nya.Sehinggan dia dapat membuka bajunya. Istri aku yang di jilat meki nya langsung keliatan spt tersengat aliran listri, dan tidak berapa lama kemudian keliatan istri aku mengejang krn klimaks nya.Si pemijat tersenyum sinis, krn telah berhasil membuat istri aku klimaks. Setelah sama2 telanjang kemudian si pemijat membalikan badan istri aku, sehinggan kelihatan lah payudaranya yg indah dengan putih berwarna hitam yg sdh menegang,Tapi dengan masih malu2 istri aku menutupi dadanya dan bilang takut suaminya datang, dan dengan halus si pemijat bilang tidak usah takut krn aku masih sedang makan di luar. Akhirnya karena rangsangan yang hebat .
Istri aku membuka tangannya dan oleh si pemijat tangan istri aku di pegang ke samping kepala istri aku, sehinggan dengan leluasa si pemijat bisa melihat dada adn ketiak istri aku yang mulus dan wangi. Si pemijat mungkin penggemar ketiak karena ketiak istri aku di jilat dan di ciumi terus, sehingga istri aku kegelian dan terangsang hebat.Kemudian si pemijat mulai melepas tangan istri aku tp posisi tangannya tetap terlentang di samping kepala, lalu mulai menciumi payaudara istri aku yang masih kencang krn kami blm mempunyai anak. Istri aku keliatan sangat menikmati puting nya di isap dan di jilat.Setelah selesai menikmati payudara istri aku di mulai menjilat vagina istri aku yg sdh basah, krn mungkin sdh tidak tahan, akhirnya si pemijat ingin memasukkan kontol nya tp sebelumnya dia melap vagina istri aku.Mungkin karena sdh basah dengan cairan vagina dan ludah nya. ketika mau masuk istri aku keliatan agak kaget mungkin karena agak sakit sebab kontolnya si pemijat lebih besar dari aku punya, mungkin itu yang ingin dirasakan oleh istri aku.Istri aku pernah bilang kontol aku ngak besar dan dia kurang menikmatinya, tp mau gimana lagi, krn sdh dikasih seperti ini. Si pemijat akhirnya berhasil memasukan kontolnya dan mulai menyodoknya serta tidak lupa menciumi payudara istri aku dan juga ketiaknya secara bergantian.
Aku yang sdh tidak tahan akhirnya mengocok dan mengeluarkan mani aku di sapu tangan yg aku bawa. Si pemijat setelah 10 menit keliatan mau klimaks, istri aku bilang jangan di buang didalam, akhirnya si pemijat mencabut kontolnya dan membuang mani nya di badan istri aku, sampai kena ke muka istri aku. Istri aku keliatan puas sekali.Setelah istrihat sebentar aku liat mereka langsung beres2 dan si pemijat dengan mesra me-lap air main di tubuh dan muka istri aku serta memakaikan bh istri aku dengan meremas remas lagi dan mencium leher istri aku dengan mesranya.Karena takut aku dateng maka mereka membereskan semuanya dengan rapi, aku diam diam langsung keluar, dan kemudian masuk lagi, aku liat istri aku dengan wajah cerah, sedang duduk dibangku ruang tunggu dan mengajak aku pulang.Berlanjut kemudian dari sahabatku PParman yang bercerita tentang seorang tukang pijat yang hebat dan bisa dipanggil ke rumah, aku jadi tertarik. Apalagi ketika ia berbicara tentang kemampuan tukang pijat itu meningkatkan gairah dan kemampuan seks wanita dengan pijatan supernya.PParman bercerita dengan cukup detail bagaimana tukang pijat itu yang katanya bernama Pak Yanto, kakek usia kepala tujuh melakukan pijatan super pada istrinya. Hasilnya sungguh luar biasa. Aku jadi ingin mencobanya..“Tapi loe harus inget, waktu dipijat sama Pak Yanto istri loe harus bugil total. Mau nggak dia?” Parman bertanya padaku.“Hah? Dipijat bugil? Nanti istri gue diapa-apain ama dia?“Ya enggak laah.. Loe juga ada disitu koq. Lagian Pak Yanto itu udah tua banget.
Udah gitu dia juga pemijat profesional. Gue jamin ngga masalah. Tapi istri loe harus setuju dulu.”“Nanti gue coba tanya dia deh..”“Pokoknya sip banget deh!”Malamnya aku bicarakan hal itu dengan Rina istriku. Aku ceritakan apa yang kudengar dari Parman sambil memeluk tubuh mungilnya. Mulanya dia tertarik tetapi ketika mendengar bahwa ia harus telanjang bulat mukanya langsung merah padam.“Malu ah.. telanjang di depan orang lain” protesnya.“Tukang pijatnya udah tua. Lagipula menurut Parman istrinya bilang dipijatnya enak dan tangannya sama sekali tidak menyentuh atau meraba memek koq”“Ih..” muka Rina semakin merah.“Kenapa khusus cewek?”“Nggak tau juga. Tapi coba dulu deh. Siapa tahu nanti ketagihan.”Rina mencubit perutku, tapi akhirnya mau juga dia mencoba. Besoknya kuhubungi Parman untuk menanyakan cara menghubungi Pak Yanto. Setelah itu kucoba menghubungi Pak Yanto dari nomor HP yang kudapat dari Parman.Singkatnya Pak Yanto akan datang ke rumahku esok malamnya dengan perlengkapannya. Setelah itu kuberitahu Rina. Esok malamnya sesuai janji Pak Yanto tiba di rumahku. Perawakannya kurus hitam dan kelihatannya memang sudah tua sekali.Apa bisa dia melakukan pijat? Aku terheran-heran sendiri sementara Rina hanya melirikku dengan pandangan ragu.Kami menuju ke ruang tamu dalam dan aku menyingkirkan meja tamu untuk mendapatkan tempat yang luas. Aku sudah memastikan kalau pembantu kami Darsih sudah masuk ke kamarnya. Sejenak basa-basi, Pak Yanto langsung “To the point” menghamparkan selimut tebal di lantai.“Silakan Ibu berbaring tengkurap di atas sini” katanya sambil menunjuk selimut sebagai alas.“Maaf, tapi saya minta Ibu melepas pakaian” sambungnya lagi.Wajah Rina merona merah. Dia kelihatan malu karena itu aku membantunya melepas dasternya sehingga hanya tinggal mengenakan bra dan celana dalam.“Untuk sementara begitu saja. Silahkan, Bu” Pak Yanto memotong.Rina berbaring tengkurap diatas selimut. Pak Yanto mengeluarkan dua botol kecil obat yang menurutnya adalah obat ramuan rahasia turun temurun.Entah kenapa saat itu aku mulai terangsang membayangkan nantinya tubuh istriku akan dijamah oleh kakek tua ini. Tentu saja di bawah sana penisku menegang.Pijatan di kepala beralih ke tengkuk Rina yang mulus dan dipenuhi rambut halus. Nampaknya Rina merasa enak dengan pijatan Pak Yanto di kepala dan tengkuknya. Ternyata kakek tua ini hebat pijatannya.Dari tengkuk diteruskan ke bahu Rina yang terbuka dan dilanjutkan ke lengan sampai telapak tangan.
Setelah itu Pak Yanto meminta agar istriku melepas tali bra di punggungnya.Rina melepas kaitan branya sehingga bra tersebut sudah tidak menutupi tubuh Rina dan hanya tergeletak diantara selimut dan kedua susunya yang tergencet sehingga menyembul ke samping. Pak Yanto mengolesi punggung Rina dengan minyak dari botol pertama dan mulai mengurut serta memijat punggung. Rina tampak menikmati pijatan ini.“Maaf Bu, tapi selanjutnya celana dalam harus dilepas. Bagaimana kalau suami Ibu yang melepasnya?” Pak Yanto tiba-tiba berkata.Wajah Rina memerah lagi. Aku mengikuti permintaan Pak Yanto melepas celana dalam Rina tanpa mengubah posisinya yang tengkurap. Pantat Rina yang indah dan celah vaginanya terlihat jelas membuat penisku semakin tegang.Pak Yanto melumuri dua bongkahan pantat Rina dengan minyak dan segera memijat dengan perlahan. Kali ini Rina mengeluarkan suara tertahan. Jelas Rina mulai terangsang birahinya dengan pijatan Pak Yanto.Apalagi ketika Pak Yanto memijat pangkal paha bagian dalam, tarikan nafas Rina berubah menjadi lebih berat dan matanya terpejam.Pak Yanto tetap memijat seperti tidak terjadi apa-apa. Kakek tua itu memijat pantat, paha dan kemudian betis hingga akhirnya melakukan pijat di telapak kaki.“Ini adalah salah satu tahap penting dalam pijatan ini” Pak Yanto menjelaskan.“Terdapat titik-titik penting di telapak kaki untuk meningkatkan gairah” lanjutnya.Kemudian ia mengambil botol minyak kedua bertutup merah yang dari tadi belum pernah dipakainya.Digunakannya untuk memijat telapak kaki Rina.
Kali ini pijatannya sangat intensif dan memakan waktu cukup lama. Terkadang Rina merintih, mungkin pijatan si kakek cukup kuat.“Maaf Bu, untuk tahap berikutnya saya akan memijat di daerah bagian depan tubuh. Sebaiknya Ibu duduk bersila membelakangi saya dan menghadap ke arah suami ibu agar saya tidak melihat tubuh bagian depan Ibu.” kata Pak Yanto setelah selesai memijat kaki istriku.Kali ini kelihatannya Rina sudah mulai terbiasa dan kemudian ia mengambil posisi duduk bersila membelakangi Pak Yanto. Tubuh indah Rina yang telanjang bulat berhadapan denganku. Pak Yanto kembali menggosokkan minyak kedua pada telapak tangannya. Pak Yanto terlebih dahulu meminta persetujuan aku dan Rina.“Saya minta izin kepada Bapak dan Ibu Rina untuk melakukan pijatan di tubuh bagian depan Ibu Rina..”“Silakan, Pak Yanto” jawabku“Silakan..” jawab Rina.Langkah pertama Pak Yanto adalah melumuri bagian sekitar vagina Rina dengan minyak dari botol bertutup merah dan mulai melakukan pijatan di daerah itu dari belakang. Walaupun tidak menyentuh vagina, tetapi tangannya memijat mencakup pangkal paha, pinggul depan, termasuk daerah yang ditumbuhi bulu kemaluan.Mulut Rina sedikit terbuka. Aku tahu Rina merasakan nikmat disamping rasa malu. Pijatan Pak Yanto pasti membuat birahinya naik ke ubun-ubun.Beberapa kali tangannya terlihat seakan hendak menyusup ke dalam celah vagina Rina yang membuat Rina menahan nafas tetapi kemudian beralih. Bulu kemaluan Rina dibasahi oleh minyak pijat Pak Yanto sementara Vaginanya basah oleh cairan nafsunya.
Baca Juga Cerita Sex Indonesia : Pengalaman Ngentot Dengan Ibu Mertuaku
Pak Yanto melanjutkan pijatannya ke bagian perut Rina, dan memijat perut terutama bagian pusar sehingga membuat Rina kegelian. Hanya sebentar saja, setelah itu Pak Yanto meminta Rina mengangkat tangannya.“Maaf Bu, tapi ini adalah tahap terakhir dan saya harus memijat di bagian ketiak dan payudara. Coba angkat kedua tangan Ibu.”Rina mengangkat tangan dan meletakkan kedua tangannya di atas kepala. Pak Yanto memulai pijatannya di daerah ketiak dari belakang.“Ihh.. geli pak..” Rina menggelinjang.“Ditahan Bu. ”Pak Yanto mengabaikan Rina yang sedikit menggeliat menahan geli dan melanjutkan pijatannya di ketiak Rina. Setelah itu Pak Yanto mengambil minyaknya lagi dan dituangkan ke telapak tangannya.Selanjutnya dari belakang tangannya meraup kedua gunung susu milik Rina yang langsung membuat Rina mendesah. Pak Yanto melakukan massage lembut pada susu Rina yang sudah tegang.Terkadang kakek itu melakukan gerakan mengusap. Jari-jari terampil yang memijat pada kedua susunya membuat Rina sangat terangsang dan lupa diri, mengeluarkan suara erangan nikmat.Aku melotot melihat pemandangan luar biasa itu. Payudara istriku yang berusia 27 tahun, mulus, kenyal, dan berlumur minyak sedang dicengkeram dan diusap oleh tangan kasar hitam seorang kakek berusai 70-an, membuatku sangat bernafsu.Berbeda dengan Pak Yanto yang sama sekali tidak bereaksi apa-apa, Rina merintih dan mendesah. Posisinya sudah berubah tidak lagi duduk bersila, tetapi duduk mengangkang memperlihatkan vaginanya yang sudah becek kepadaku sambil tangannya mencengkeram rambut.“Ukhh..” kali ini Rina mendesah keras. Aku sangat terangsang mendengarnya. Ingin sekali aku menggantikan Pak Yanto memijat susu Rina.Pak Yanto menarik puting susu Rina dengan telunjuk dan jempolnya dengan perlahan sehingga membuat Rina mengeluarkan suara seperti tercekik. Sampai akhirnya Rina merintih pelan, panjang. Vaginanya banjir. Hebat sekali pijatan si kakek ini.“Saya rasa sudah cukup. Silakan Ibu mengenakan pakaian.
Sementara itu ada yang ingin saya bicarakan dengan Pak Saldy” Pak Yanto menyudahi aksinya.“Ya Pak?”Pak Yanto menyerahkan sebuah botol kecil berisi carian kepadaku.“Apa ini, Pak Yanto?”“Pijatan saya itu membuat gairah seorang wanita meledak-ledak tetapi orgasmenya akan menjadi lebih cepat. Selain itu ini adalah ramuan untuk membuat susu wanita tetap kencang dan padat. Usapkan dengan gerakan memeras. Saya yakin Pak Saldy bisa.” bisiknya sambil tersenyum.Setelah itu aku membayar Pak Yanto dan ia pamit pulang. Rina sudah mengenakan pakaiannya lagi.“Eh.. buka lagi bajunya. Aku mau coba hasil pijatan Pak Yanto.” kataku.Rina tidak menjawab, tetapi dari sinar matanya aku tahu saat ini dia sedang dalam gairah yang tinggi. Mukanya merah dan nafasnya memburu. Aku segera meraihnya dan mencium bibirnya. Ciuman yang ganas karena aku sendiri sejak tadi menahan nafsuku melihat tubuh Rina yang sedang dipijat.Rina membalas tak kalah bernafsu sambil melucuti pakaiannya sendiri dan langsung melucuti pakaianku sehingga kami berdua telanjang bulat di ruang tamu.Keganasan Istriku Setelah Dipijit “Setubuhi aku.. aku ingin segera kamu masuk ke sini” Rina meracau sambil menunjuk vaginanya yang sudah basah kuyup sejak tadi.“Beres sayang.. ”Aku segera memutar tubuhnya menghadap dinding dan mencoba menyetubuhinya dari belakang. Rina segera mengambil posisi tangan bertumpu pada dinding. Dengan perlahan-lahan penisku menerobos vaginanya yang sempit dan licin.Proses yang sangat nikmat luar biasa saat penis memasuki vagina.
Aku pejamkan mataku merasakan sensasinya sementara Rina merintih nikmat. Sampai akhirnya seluruh penisku masuk de dalam vaginanya yang panas berlendir dan nikmat.“Aahh..” Rina menghela nafas, tubuhnya bergetar.Nikmat sekali. Vaginanya yang panas itu mencengkeram penisku dengan kuat. Jepitannya lebih hebat dari biasanya. Sementara dengan sudut mataku aku melihat kalau ternyata pembantu kami, Darsih, sedang mengintip dari balik dinding ruang tamu. Aku bisikkan ke telinga Rina tentang hal itu.“Masa bodoh. Biar dia nonton kamu entotin aku.” Rina balas berbisik.“Okee..”Aku gunakan kakiku untuk mengambil bajuku dan mengeluarkan botol pemberian Pak Yanto dengan tanganku tanpa melepas penisku yang sudah menancap. Lalu aku tuangkan pada tanganku.“Apa itu..?” tanya Rina heran.“Ini minyak dari Pak Yanto, bagus buat payudara kamu”“Ya udah.. cepetan! Terserah kamu mau ngapain. Yang penting garap aku sampai kamu puas.”Aku segera mengusapkan tanganku yang berlumur minyak itu pada kedua susunya yang bergelantungan bebas.Lalu aku mulai mengocok vaginanya dengan lembut. Rina menghelas nafas dengan keras. Akh.. nikmat sekali rasanya sambil meremas daging kenyalnya. Tangan kanan di susu kanan, tangan kiri di susu kiri.Seiring kupercepat sodokanku, kumainkan puting susunya dan sesekali kuremas miliknya itu dengan lebih kuat. Rasanya menjadi lebih dahsyat terutama karena kami mengetahui bahwa kami bersanggama sambil ditonton Darsih secara sembunyi-sembunyi. Mungkin dia mengintip sambil onani, aku tidak perduli.“Mhh.. terus.. aah.. ” Rina merintih terengah-engah. Seiring gerakan keluar masuk penisku di vaginanya semakin intens, Rina menggeliat.Aku lepaskan tanganku dari payudaranya, membiarkan kedua daging menggairahkan itu bergelantung bergoyang-goyang mengikuti sodokan penisku. Tanganku berganti menggosok-gosok vaginanya yang berlepotan cairan nafsunya.Sesekali kugesek klitorisnya sehingga Rina menjerit keenakan.
Tiba-tiba tubuh Rina menyentak dan vaginanya terasa menyempit membuat penisku seperti diperas oleh dinding kenikmatannya.Lalu Rina melepaskan orgasmenya disertai erangan panjang dan kemudian ia terkulai. Benar kata Pak Yanto, Rina orgasme cepat sekali. Aku terus menyodok vaginanya mengabaikan tubuhnya yang lemas. Tak lama Rina bangkit kembali nafsunya dan mulai merintih-rintih.“sayaang.. aku.. ingin kamu.. entotin aku dengan kasaar..” Rina meracau membuat aku tercengang.“Nanti kamu kesakitan..” jawabku cepat disela kenikmatan.“Biaar.. masa bodoh.. aku sukaa.. aa.. ahh”“As you wish.. Istriku yang cantiik..”Aku keluarkan sebagian besar penisku dari vaginanya, kemudian dengan satu hentakan cepat dan kasar aku sodok ke dalam. Penisku terasa ngilu dan nikmat.“Eaahh..” Rina menjerit keras.“Aah..iya..ah.. begiituu..”Aku lakukan gerakan tadi berulang diiringi jeritan-jeritan Rina. Berisik sekali.. mungkin tetangga mengira aku sedang menyiksa Rina.Entah apa yang ada di pikiran Darsih yang sedang mengintip.“Teruuss.. sayaang.. remas susuku ini.. dengan kuat.. akh! Aku.. ingin merasakan.. tenagamu.. uuhh..”Aku meraih susunya yang sejak tadi hanya berayun-ayun, kemudian sesuai keinginannya aku remas dengan kuat sambil terus menyodok vaginanya dengan kasar. Lagi-lagi Rina menjerit keras.
Aku yakin ia kesakitan tapi bercampur nikmat.“Lebih kuaatt.. lebih kuat dari itu..” Rina setengah berteriak.“Jangan ngaco.. sayang..”“Ngga apa ap.. aa.. aah..!”Rina kembali orgasme. Sudah kepalang tanggung, aku ingin mencapai puncak secepatnya. Kukocok dengan cepat vagina Rina sampai pinggangku pegal. Rina mendesah lemah.“Keluarin.. yang banyak di dalam..” katanya pelan.“Aku.. sedang subur.. biar jadi anak..”Tak lama aku merasakan denyutan di penisku yang menandakan aku sudah mendekati puncak. Dan akhirnya penisku menyemprotkan sperma yang sangat banyak dan berkali-kali ke dalam rahim Rina. Kami berdua jatuh berlutut di lantai sementara penisku masih bersarang di vaginanya.“Anget..” Rina menggumam.“Apanya?” tanyaku terengah-engah.“Sperma kamu, di rahimku..”“Emang biasanya dingin ya?”“Yang sekarang lebih..”Aku mengusap rambutnya, dan memeluknya dengan sayang. Sementara itu Darsih sudah menghilang. Puas sudah dia melihat “Live show” kami. Setelah itu kami berdua membersihkan tubuh kami, terutama Rina yang tubuhnya penuh minyak.Cerita Sex : Seorang Janda Yang Ngentot Dengan Marketing AsuransiTetapi setelah selesai mandi Rina kembali ganas dan “Memperkosa” aku. Gila! Aku benar-benar KO malam itu.. kalah telak!