Aku telah menjanda 2 tahun lamanya dampak telah tdk ada ketepatan da nada konflik yg tdk terberakhirkan oleh mantan suamiku, aku dulu sangat saying dengan suamiku tapi selang 1 tahun perilaku suamiku memperlihatkan watak aslinya, ia sukamaen tangan kalau sedang marah.
Perkenalkan nama saya Santi saat menjada aku berumur 26 tahun aku mempunyai 1 orang anak dari mantan suamiku. Keseharianku aku rutin memakai jilbab yg penting sopan yg menutupi setengah dari dadaku. Suamiku tdk sempat memberiku nafkah, sebab dirinya seorang pengangguran. Dengan cara umum, ia bukan laki-laki yg bertanggung jawab.
Pada akhirnya, ia pun menceraikanku, seusai berselingkuh dengan wanita lain. Pada saat itu aku sedang mengandung anak hasil perkawinanku denganya. Kekalutan yg kualami dampak perceraian itu membikinku mengalami depresi selagi berbagai bulan, hingga akhirnya aku menyadari bahwa aku wajib bangkit. Cerita Dewasa Terakhir | Perlahan-lahan akupun mulai bangkit, dan melupakan perceraian tragis yg menimpa diriku. Aku ingat, bahwa aku wajib menghidupi anaku.
Akupun pun bekerja pada sebuah biro konsultasi psikologi, mengingat aku merupakan sarjana psikologi. Bisa dikatakan, penghasilanku hanya pas-pasan untuk menghidupi diriku dan anaku. Pada saat ini, anaku, yg berumur 4 tahun kutitipkan pada neneknya di kota Y. Sedangkan aku sendiri bekerja di kota S, sebuah kota di jawa tengah.
Di kota tersebut aku tinggal di kamar kost sederhana. Setiap akhir pekan aku mengunjungi anaku di rumah neneknya. Tidak sedikit pria yg mengatakan bahwa aku mempunyai wajah yg cantik dan keibuan. Dengan balutan jilbab yg rutin ku kenakan, aku menjadi Nampak anggun di mata para pria. Di samping itu, tidak ada tanda-tanda bahwa aku merupakan seorang bunda beranak satu.
Tidak sedikit yg mengagnggap aku tetap gadis. Tinggi badanku merupakan 165 cm. Ukuran payudaraku tdklah besar, hanya 32 B, bakal tetapi, pantatku bulat, padat dan membusung. Mesikipun telah beranak 1, aku mempunyai perut yg datar. Hal ini tercapai sebab ku terbukti rajin berolah raga. Tidak heran, meskipun statusku janda beranak 1, tetap tidak sedikit pria yg mengharap cinta dariku. Bakal tetapi, pada saat itu, aku belum berfikir untuk menjalin hubungan yg serius dengan seorang priapun. Faktor ini dikarenakan sebab tetap ada sisa-sisa trauma dampak perceraian yg menyakitkan tersebut. Aku mempunyai pandangan bahwa semua pria merupakan pendusta. Untuk apa aku menikah lagi kalau hanya untuk bercerai lagi. Telahlah…aku telah merasa hidup bahagia sebagai single parent. Tidak bisa kupungkiri bahwa aku merindukan pelukan pria. Pasti saja, sebab aku sempat merasakan manisnya seks, maka akupun tidak jarangkali merindukanya. Hingga saat ini, aku tetap kuat untuk menahan hasrat itu, jadi aku tdk terjerumus dalam seks bebas. Di samping dalam rangka menjaga norma dan keyakinan yg aku anut, Aku juga wajib menjaga imej ku sebagai seorang wanita berjilbab yg rutin berpakaian rapih dan sopan. Sejujurnya, aku tidak jarangkali bermasturbasi untuk mengurangi hasrat seksku tersebut. Heranya, terus tidak jarang ku bermasturbasi, keinginanku untuk disetubuhi oleh pria justru terus menggebu-gebu. Masturbasi hanya mengurangi hasratku untuk sementara, hanya pemuasan kebutuhan biologis semata, tetapi kepuasan psikologis tdklah aku bisakan. Adapun alat yg tidak jarang ku pakai untuk bermasturbasi merupakan buah mentimun. Uhhh…sungguh beruntungnya buah mentimun itu…Sementara para pria yg menghrap cinta padaku saja belum ada yg sukses menikmati jepitan celah di pangkal pahaku, tapi buah mentimun silih berganti telah menyodok berkali-kali. Terkadang diam-diam aku meperbuat masturbasi sambil melihat film porno di kkomputerku ketika di kost sendirian. Dengan status jandaku, pasti saja ada berbagai pria yg berpendapat diriku merupakan perempuan gampangan, yg butuh dibelai. Dengan demikian, ada berbagai pria yg tidak jarang meperbuat perilaku yg menjurus pada pelecehan seks, dari verbal hingga pada sentuhan fisik. Salah satunya merupakan bosku, seorang cina, yg sekaligus pemilik dari biro konsultasi tempatku bekerja. Dengan pura-pura tdk sengaja, ia terkadang meremas pantatku alias teteku. Aku sebetulnya risih dengan faktor itu, dan tdk krasan untuk bekerja di situ. Ia seakan tdk peduli bahwa aku merupakan seorang wanita berjilbab yg rutin sopan dalam berpakaian dan berperilaku. Ia bahkan sempat menempelkan k0ntolnya di belahan pantatku ketika aku sedang membungkuk, sebab membetulkan mesin printer di kantor. Aku terkejut, sebab di sela-sela pantatku terasa ada batang keras yg menekan. Aku pun lalu segera menghindar. Aku tdk bias marah padanya,sebab aku tetap berharap untuk bias bekerja di biro miliknya tersebut. Aku hanya menampilkan ekspresi muka tdk suka, sambil pipiku memerah sebab malu. Ia hanya tersenyum mesum sambil berangkat berlalu. Ia Nampak paham sekali bahwa aku terbukti sedang butuh untuk terus bekerja di bironya. Sunguh aku sangat benci dan jijik dengan perilaku bosku tersebut. Bosku tersebut seorang pria Cina berumur 40 tahunan. Ia telah berkeluarga, dan keluarganya tinggal di luar Jawa. Namanya Om Roby. Ia mempunyai tinggi 160 cm, dengan badan yg agak gemuk perut yg buncit. Ia Nampak gempal. Pada sebuahhari, aku menerima berita dari ibuku yg tinggal di kota Y, bahwa anaku sakit keras, hingga wajib opname. Bahkan dokter menyebutkan bahwa anaku wajib dioperasi secapatnya, kalau tdk, bias fatal. Untuk anggaran operasi tersebut butuh uang setidak sedikit lima juta rupah. Orang tuaku menyebutkan bahwa mereka telah kehabisan dana untuk anggaran pengobatan anaku. Sementara, aku sendiri telah kehabisan uang sebab saat ini telah tanggal tua. Uang hanya lumayan untuk menyambung hidup kemarin hari. Aku pun bingung, wajib memperoleh uang darimana lagi. Tetap tidak sedikit hutangku pada teman-temanku, jadi aku segan untuk berhutang lagi pada mereka. Satu-satunya yg bias aku perbuat merupakan mengeluh pada Om Roby. Tapi aku merasa ngeri, sebab itu berarti memberinya peluang untuk melecehkanku dengan cara seksual. Aku pun menjadi ragu. Bakal tetapi, sebab aku telah sangat panic, akhirnya aku beranikan diri untuk mengungkapkan faktor itu pada Om Roby. Dengan perasaan tdk karuan, aku memberanikan diri untuk menuju ruang Om Roby. Saat itu, aku mengenakan jilbab warna pink sepanjang lengan, dengan baju kurung yg sewarna, dan rok panjang hitam dari bahan kain yg lemas. Dengan demikian, celana dalamku agak tercetak di permukaan luar roku. Tok…tok..tok..tok…suara ketukanku di kamar kerja Om Roby “Masuk”…..aku dengar suara Om Roby berseru dari dalam ruangan Aku pun membuka pintu. Om Roby yg sedang duduk di belakang meja kerjanya menatapku dengan tatapan mesumnya, yg seolah menelanjangi tubuhku. “silahkan duduk”, katanya mempersilahkanku untuk duduk “Ada apa cah ayu?….dia bbertanya padaku dengan nada menggoda.. Sambil menunduk, akupun pun mengatakan kebutuhanku pada Om Roby sambil terbata-bata… “Mmmaaaff Om, anak saya sedang sakitt kerass… Keringat dinginku mulai mengucur…. Terus??? Om Roby bertanya dengan nada sedikit ketus.. “Mmaksud saya, saya mau pinjam uang sama bapak??”…Unntuk pengobatan anak saya” Saya telah tdk ada uang… Ketika aku mengatakan semacam itu, Om Roby hanya mengangguk-amgguk dengan tatapan melecehkan. “Vinaii, dengan berat hati saya katakana ke kamu, kalo saya tdk ada uang yg bias saya pinjamkan ke kamu…?” “Tolongkah saya Om, anak saya sakit.. berbagi saya lima juta rupiah saja…nanti bias dipotong gaji saya”…kataku menghiba..Air mataku mulai mengalir dari sudut-sudut mataku.. “Kamu tau kan, biro ini sedang ketidak lebihan modal”, kata Om Roby dengan datar dan tenang.. “jumlah klien kami terus sedikit”, “makanya pemasukan ke biro juga sedikit..” “Ya telahlah, aku bisa usahakan uang itu”…kata Om tan… Kemudian ia membuka laci mejanya dan mengeluarkan berbagai gepok uang 50ribu rupiahan. Ia pun memberbagiya padaku. Seusai dihitung, ia telah memberbagi uang padaku setidak sedikit 6juta rupiah, lebih tidak sedikit dari harapanku. Om Roby mengatakan, Uang itu boleh kalian pinjam dulu..Kamu nggak usah mikirin ntar gimana ngembalikanya…Udah,cepet, kalian bawa pulang..kamu tunggu anak kalian sampe operasinya berakhir…kamu boleh libur… Dengan perasaan bahagia dan rasa terima kasih yg tdk terkira, aku pun berpamitan dengan Om Roby dengan menyalami tanganya.. Aku pun bersyukur, operasi anaku berlangsung dengan lancer. Seusai itu, aku kembali bekerja di kantor Om Roby. Semenjak itu, Om Roby terus menjadi-jadi dalam melecehkanku dengan cara seksual. Sebab hutang budiku padanya,aku pun tidak bias berbuat apapun tidak hanya pasrah dengan perlakuan Om Roby. Setiap kali berpapasan denganku, ia tidak bakal membiarkan pantatku lolos dari jamahanya. Tidak jarangkali, ia mengejutkanu dari belakang dengan tutorial meremas pantatku. Aku hanya bias menjerit kecil. Terus lama iapun terus berani untuk menjamah tubuhku yg lain. Payudaraku dan pangkal pahaku sempat diremasnya. Yg aku heran,dia tetap paling suka meremas pantatku, mesikipun ia sesungguhnya bisa dengan leluasa untuk menjamahi payudara dan pangkal pahaku. Ketika aku sedang berdiri di dekatnya, ia mengakaku ngobrol sambil jarinya menelusuri belahan pantatnya. Dengan perasaan malu aku ingin menghindari setiap perlakuanya, tetapi ku tidak berdaya. Sungguh, aku merasa menjadi seorang perempuan terjangkauan yg bias dinikmati oleh pria cina itu demi sejumlah uang. Sungguh kontras dengan penampilanku yg rutin berjilbab sopan ini. Suatu ketika, seorang pembantu kantor bernama Om Roby memberitahuku bahwa Om Roby terbuktigilku untuk dating ke ruanganya. “Mbak, Om Roby manggil mbak ke ruangnya” “Huh…ada apa lagi nih??”…tanyaku dalam hati…Pelecehan apa lagi yg kan aku terima???? Gumamku “Mhhh….iya pak…Nanti saya ke sana… “Cepet ya mbak”…Pak Roby minta mbak dating cepet….” Kata Om Roby sambil berlalu “Iya…iya Om Tatang”…Kataku sambil tersenyum pada Om Roby.. Hari itu aku mengenakan jilbab warna krem yan menutupi dua bukit mungilku, dengan baju kurung dan rok panjang…Dengan gontai dan perasaan yg tdk tenang akupun dating ke ruang Om Roby. “tok…tok…tok” ku ketuk pintu ruang Om Roby “Masuk”…terdengar teriakan Om Roby dari dalam ruangan Aku pun masuk, dan Om Roby mempersilahkanku duduk. Dengan senyum jahat tersungging di bibrnya, ia menatapku dengan pandangan nafsu. Aku hanya menunduk dengan muka yg malu bercampur cemas. “Mhhhhh, begini Vina…., saya Cuma mau informasikan ke kamu,kalau hutang kalian ke kantor telah jatuh tempo…Kantor butuh uang itu segera. Kalian bilang mw angsur hutang kamu,tapi hingga sekarang,telah tiga bulan, kalian sama sekali belum angsur..Saya udah kasih kalian keringanan looo….” Om Roby mengatakan dengan nada serius. Jantungku berdetak keras,memompa darahku cepat sekali.. Wah,cilaka…pikirku.. Aku jelas tdk sanggup untuk membayar hutangku. Bahkan untuk mengangsur pun aku tdk mampu. Saat ini hutang itu telah ditagih.. Ohhhh…betapa malang hidupku, jeritku di hati. “Mhhhh….mmaaf Om,saya belum sanggup membayarnya…” jawabku terbata-bata… “Kebutuhan saya tidak sedikit sekali, dan uang gaji saya saja tdk cukup”…. Tak terasa, air mataku mulai meleleh. “Iya, saya tau…tapi persoalannya, kantor ini juga butuh biaya..Kan telah aku bilang, kalau biro ini lagi seret…Klien kami terus sedikit???” Suara Om Roby mulai meninggi… Air matakupun terus deras mengalir.. Tidak sadar aku mulai sesenggukan. Dengan ujung jilbabku aku usap air mataku. Om Roby tetap Nampak cuek, sambil sesekali meliriku. Sorot matanya memperlihatkan kelicikan.. “Hmmmmm….apapun kalian wajib membayar hutang kamu”…. ”Atau kami berakhirkan saja dengan cara hokum??”..Ancam Om … Aku terus panic dengan ancaman itu… “Ssaya mohon jangan pak…” “Saya pasti bakal bayar…Saya tetap punya anak pak….” Kataku tersedu-sedu… “Trus, kalian mau membayar pake apa?” “Kamu bilang nggak punya uang?” “Beri saya waktu barang satu minggu, saya bias usahakan”….jawabku putus asa… Satu minggu pun aku tdk yakin bakal memperoleh uang sejumlah itu. “Wah…wah…Aku meragukan kalian bakalan sanggup membayar”…Paling hanya menunda waktu…Gak ada gunanya”… “Saya nggak bakal kasi keringanan lagi” “Sssayaaa mohon ommmm”….aku berusah menahan tangisku supaya tidak terus keras… “Mhhhhh…baik…baik….” “Aku bias kasi kalian solusi”….”Supaya kalian bias lunasin utang kamu” Aku agak lega mendengar ucapan Om …Aku memandanginya dengan pandangan bertanya.. “Mhhhhh…boleh tau pa solusinya Om?” ungkapku “Kamu bias membayar hutangmu dengan tubuh molek kalian itu”…Kata Om Roby sambil melirik padaku dengan sorot mata birahi… Bagai disambar petir…aku terkejut mendengar ucapan Om Roby..Aku kehabisan kata kata… “Nggak,nggak mau”….jawabku sambil menangis “Kamu bias apa….??Kalo kalian ngga membayar sekarang, ya diberakhirkan lewat hokum. Aku bakal laporkan kalian ke polisi”… Ancam Om Tan…Dia sungguh lihai mempermainkan perasaanku.. Aku merasa terus putus asa.. Aku hanya bias menangis. Tangisku yg tertahan pun mulai keluar juga… Tetapi Om Roby tetap tidak peduli.. Aku hanya tertunduk sambil menangis. Air mataku telah basahi jilbabku. “Hehehe…lagian,kamu kan telah lama jadi janda..Masa sih,ga kangen sama k0ntol??? Kalian puas,hutangmu lunas…Tawaran luar biasa kan?? Goda Om tan… “Kamu tinggal ngangkang aja,biar memekmu disodok pke k0ntol-k0ntol lelaki birahi”…Dengan tubuh kaya kamu, gak susah kok kalian dapet duit tidak sedikit..heheheh”…Apalagi yg jilbaban kaya kamu, pasti tidak sedikit peminatnya.. Tanpa ku sadar, Om Roby telah berdiri di sampingku, dan tanpa basa-basi, iapun luar biasa tanganku hingga aku berdiri. Aku ingin menolak dan lari, tetapi aku sadar bahwa aku tdk lagi punya kuasa. Bahkan pada diriku sendiri. Saat ini aku telah dikuasai oleh Om Roby. Aku hanya pasrah ketika ia luar biasa tubuhku hingga berdiri. Cerita Dewasa Janda Binal Pelunas Hutang Dengan penuh birahi, Om Roby luar biasau ke dalam pelukanya. Dengan rakus Om Roby melumat mulutku dengan mulutnya. Tanganya menjamahi dua payudaraku yg tetap tertutup jilbab itu. Kurasakan perut buncit Om Roby menekan tubuhku. Mhhhh…..mphhhhhh….aku berusaha meronta,menghindari ciuman Om tan…tetapi mulutnya terus mengejar mulutku. Dengan kasar dibaliknya tubhku hingga aku membelakanginya. Lalu ditekanya tubuhku hngga perutku menempel di tepi mejanya. Tanganku berpegangan pada meja supaya menopang badanku. Saat ini aku dalam posisi agak membungkuk, dengan pantat yg membusung kea rah Om Roby. Saat ini pantatku begitu leluasa untuk dijamahinya. Dengan kasar ia meremas pantatku. Aku merasakan ada sesuatu yg menganjal di pantatku.. Ohhhh,nyatanya itu merupakan k0ntol pa Roby yg telah mengang dan mengeras. Sambil menggesek-gesekan k0ntolnya di pantatku, Om salah satu tangan Om Roby juga meremasi bongkahan pantatku yg montok dan padat itu, sedang tangan yg lain saat ini telah mencengkram salah satu payudaraku yg tetap tertutup jilbab. Jilbab itu menjadi kusut dampak remasan tangan Om Roby..Aku merasakan bahwa tangan Om Roby telah mulai menyusup masuk ke balik jilbabku yg menutup dadaku. Ia meremasi payudaraku dari balik baju kurungku. Mhhhh….ahhhh….ohhhhh….jeritan-jeritan kecil terlontar dari mulutku ketika Om Roby menyentil ujung payudaraku dengan keras, sementara k0ntol nya yg tetap berada di dalam celana itu menekan pantatku ke depan. Tangan yg satunya saat ini telah meremas-remas pangkal pahaku..mulut Om Roby dengan rakus menggigit leherku yg tetap tertutup jilbab warna krem itu, hingga Nampak basah bekas gigitan. Kepalaku yg tertutup jilbab krem itu hanya bias menggeleng-geleng, dan terkadang mengadah ke atas, setiap kali Om Roby menyodokan k0ntolnya ke pantatku.. Saat ini tangan Om Roby mulai luar biasa ritsleting baku kurungku yg ada di punggungku. Dengan termpil tanganya menurunkan baju tahap atas baju kurung itu, dan menyampirkan jilbabku ke pundak. Saat ini pundak dan punggung putihku pun terbuka. Tak lama kemudian, aku merasa bahwa pengait braku di tahap belakang telah terbuka. Dengan cara umum, tahap atas tubuhku telah setengah terbuka, dan dua payudara ku yg tidak seberapa besar itu menggelantung di atas meja. Dengan rakus Om Roby menciumi dan menjilati punggungku, hingga basah oleh liurnya. Kedua tangan Om Roby pun tidak tak henti-hentinya meremas dan memilin dua putting mungilku yg berwarna coklat muda itu. Ahhhhhhh…..udahhh…lama aku menantikan saat ini…bisik Om Roby di telingaku yg tertutup jilbab itu… Mhhhh,ohhhhh….mhhhhhh…..desahku…. Mesikipun aku telah lama tdk menikmati sentuhan pria, subgguh, aku tetap tdk bias menikmati perlakuan Om Roby itu. Aku justru merasa terhina, sebab k0ntol seorang pria yg bukan suamiku saat ini sedang menggesek-gesek pantatku yg tetap tertutu rok itu. Selagi ini hanyaalah mantan suamiki yg sempat menikmati bibirku, menghisap dua putingku yg sedang mengeras, dan menyodokan k0ntolnya di celah surgaku yg basah. Saat ini, seorang pria yg bukan suamiku dengan leluasa bisa penikmati pantatku, dan tanganya dengan leluasa memilin dan meremas putting payudaraku..Ohhh,betapa malang hidupku.. Aku dengar suara ritsleting clana Om Roby.. Tidak lama kemudian Om Roby pun membalikan tubuhku hingga posisiku berhadapan denganya. Terkesanlah pemandangan yg membikinku takjub. K0ntol Om Roby yg menjulang sepanjang 17 cm. Jauh lebih besar daripada milik mantan suamiku. Dengan rakus Om Roby pun menghisap putting payudara kiriku, sementara tangan satunya memilin dan meremas payudaraku yg kanan. Terasa gigitanya pada payudaraku, yg ke,mudian disentakanya hingga aku menjerit… “ahhhhhhhhh”. Pantatku saat ini bersandar pada tepi meja, dengan posisi tangan menekan meja di belakang tubuhku. Mhhh,ahhhhh,….jeritan dan rintihan yg keluar dari mulutku terus membakar birahi Om Roby. Om Roby tidak jarangkali menyampirkan kembali ujung jilbabku yg turun hingga menutupi dadaku ke pundaku. Om Roby pun kemudian membawa rok ku ke atas..nampaklah dua kaki dan paha mulusku telanjang, dan secarik kain celana dalam di pangkalnya. Salah satu tangan Om Roby memegangi ujung rok ku supaya tidak turun, sementara tangan lain melebarkan dua pahaku, hingga pangkalnya yg tetap terutup celana dalam itu terus menganga. Kurasakan benda keras mulai menyusuri belahan kemaluanku. Salah satu tangan Om Roby menuntun benda keras itu supaya mengesek-gesek dengan belahan memekku yg tertutup clana dalam itu. Ohhhhh….walau aku berusaha mengingkarinya, tidak bisa kupungkiri bahwa sensasi gatal di memekku mulai kurasakan. Akupun mulai merasa lemas dan birahi. Aku berada dalam dilemma. Aku dipaksa untuk menikmati perlakuan Om Roby, mesikipun sesungguhnya aku enggan. Tangan Om Roby pun mulai mencari-cari ritsleting rok ku, dan segera melepasnya. Kini tahap bawahku telah sangatlah telanjang, hanya celana dalam putihku yg tetap melindungi celah kehormatanku. Sedangkan kepalaku dibiarkanya tetap berjilbab, dan payudaraku telah menggelantung indah dengan bekas gigitan dan bash air liur Om Roby. Dengan kasar Om Roby luar biasa jilbabku hingga aku terjatuh dalam keadaan bersimpuh. Dihadapanku saat ini sebatang k0ntol Om Roby yg tegang dan mengeras itu.. Sambil mengarahkan kepalaku dengan tanganya kea arah k0ntolnya, Om Roby mengatakan “Ayo…Kulum k0ntol bapak…!!!”..Dengan perasaan jijik, akupun memenuhi permintaanya. Kepalaku yg tertutup jilbab itu nmpak maju mundur…Sementara payudaraku tengah leluasa menggelantung, dan tahap bawahku telah telanjang, hanya celana dalam yg tersisa…mphhhhh…mhhhhh…lenguhku saat k0ntol Om Roby menerobos mulutku.. Om Roby menyuruhku menjilati ujung k0ntolnya hingga celah k0ntolnya. Uhhhh….aku merasa ingin muntah…Mulutku pun penuh oleh k0ntolnya. Tidak satu jengkalpun tahap k0ntolnya yg tdk berpeluang menikmati pelayanan bibir dan lidahku. Bahkan testisnyapun turut aku jilati.. Dengan perasaan muak, aku terpaksa melakukn faktor itu. Seusai puas, Om Roby memintaku berdiri.. Dengan kasar ia mencengkram pantatku yg tetap tertutup celana dalam itu, dan luar biasanya hingga posisiku membelakanginya. Ia luar biasa turun celana dalamku, hingga saat ini tidak ada lagi yg melindungi celah kehormatanku. Om Roby pun berlutut di belakangku. Saat ini ia menguakan bongkahan pantatku lebar-lebar. Kini, celah anus dan kemaluanku telah mengarah tepat di depan wajahnya…Tiba,tiba, aku merasakan sensasi hangat di permukaan anusku. Nyatanya Om Roby telah menjilati anusku. Sensasi geli kurasakan menjalar dari anus ke seluruh badan. Tubuhku terasa lemas setiap kali lidah Om Roby menyentuh permukaan anusku. Aku heran, dirinya tdk merasa jijik. Seusai ia puas, lidahnya pun berpindah ke belahan celah memekku.. Ia menguakan bibir tahap lluar memekku. Tidak lama kemudian, ia pun menjilati seluruh permukaanya. Klitorisku tidak luput dari jilatan dan gigitan lembutnya. Aku terus pasrah dengan perlakuan Om Roby. Kurasakan memekku terus basah, baik oleh air liur Om Roby maupun cairan cinta yg kluar dari dalam memekku. Ohhhhhh….mphhhhhh….ampuuunnnn….jangan diteruskannnnn….rancauku… Slurp…slurppp…terdengar sedotan Om Roby di permukaan memekku terus bernafsu. Tak lama kemudian Om Roby pun berdiri. Ia luar biasa pinggulku ke belakang, hingga pantatku dan memekku terus terkuak lebar., Tiba-tiba, aku rasakan sebatang k0ntol yag keras telah melesak masuk ke dalam liang kenikmatanku dari tahap belakang. Aku merasakan perdih pada dinding vagnaku saat batang k0ntol Om Roby bergesekan dengan dinding liang kenikmatanku, yg selagi ini terjaga dari k0ntol pria tidak hanya suamiku. Ahhhhhhhhhhhhhhhhh…..lengkinganku saat k0ntol Om Roby disodokan dengan keras…Rasanya celah memekku hamper terbelah. “Ouhhhh….Santi..memekmu enak banget…udah lama bapak ngga ngrasain memek kaya punyamu…mhhhh…ouhhhhh….akhhhhhh…..rancau Om Roby sambil menggenjot celah memeku… Cepok,cepok,cepok..suara pinggul Om Roby saat bertumbukan dengan bongkahan pantatku yg sedang membusung ke arahnya. Aku sedang dinikmati dengan posisi doggy. Aku heran, ia nampaknya terbukti begitu terobsesi dengan pantatku, hingga selagi memakaiku pun ia lebih tidak sedikit meremas pantatku daripada dua payudaraku. Ohhhh…mhhhh….oughhhhh….badanku bergoncang-goncang. Kepalaku yg berjilbab itu hanya sanggup menggeleng dan mendongak ke atas. Payudaraku bergoyang seiring hentakan k0ntol Om Roby di dalam liang kenikmatanku.. mhhhhhh…ahhhhhh…mhhhhh….rintih dan jeritku setiap kali k0ntol Om Roby melesak dalam memekku. Viiinnnn….memekmu tetap serettttt…..rancau Om…Kepalamu berjilbab bikin aku tambah ngaceng…ouhhhh…..Bapak ketagihan diservis sama memekmu…..enak bangetttt…..walopun janda tapi memekmu tetap nggigit…. Mhhhh..ouhhhhh….akhhhhhhh….jawabku dengan desah dan rintih…… Masih dalam posisi dogi, Om Roby tiba-tiba luar biasa k0ntolnya keluar dari memekku. Saat ini tubuhku yg lemas hanya bias terbaring tengkurap dirinya tasa meja. Kepalaku yg tetap berjilbab aku sandarkan di meja,sedang dua tanganku terentang berpgang pada tepian meja. Sementara itu, aku merasakan cairan dingin di anusku..aku hanya bias pasrah.. “mhhhh…..anusmu kayanya tetap pramawan nihh…Sini, biar bapak prawanin… Aku ketakutan, dan berusaha menolak. . “Udahhh,jangan nolak…kok beraninya kalian nolak permntaan bapak…” Akupun pasrah..Cairan itu merupakan cairan pelumas. Aku merasakan kepala k0ntol Om Roby mulai menempel di celah matahariku..perlahan-lahan,kepala k0ntol itu mulai menguakan lubng matahariku.. kurasakan kepala k0ntol itu terus dalam masuk ke dalam anusku. Rasanya sungguh perih, mesikipun telah dibantu oleh cairan pelumas itu. Om Roby pun mulai mempercepat genjotanya dalam anusku. Akhhhhh…..ouhhhhh….terasa panas di dinding anusku dampak gesekan k0ntol Om Roby itu. ouhhhhh….sakkkkiiiiittt…..ahhhh..akhhhhhh….jeritku….Sambil menggenjot anusku, kedua tangan Om Roby meremasi kedua payudaraku. Bahkan satu tangan Om Roby luar biasa ujung jilbabku ke belakang, hingga kepalaku terdongak keatas. Mhhh ohhh…akhhhhh….jeritku kesakitan… Om Roby nampaknya telah hamper klimaks.. Iapun segera luar biasa k0ntolnya dari anusku dan luar biasa. Semacam kesetanan ia melompat ke atas meja lalu membalikan tubuhku hingga terlentang di atas meja. Saat ini posisinya duduk berlutut dengan k0ntol yg mengarah ke wajahku…Dua pahanya mengangkangi wajahku…… Akhhhhhhhhhhhhhhh………..teriakan Om Roby yg telah klimak itu….Crott………crorttt….crottttt…..cairan putih kental yg berbau tidak sedap itu pun menyembur ke wajah dan mulutku..aku hanya memejam, supaya cairan itu tidak masuk ke dalam mataku. Sebagian telah tertelan.. Jilbabku basah oleh cairan kental berbau amis itu, begitu pula baju kurungku…Kulihat Om Roby terengah-engah seusai mencapi klimaks..Aku hanya terlentang lemas seusai satu jam ia menikmati semua celah kepuasan di tubuhku… “Memek sama anusmu terbukti luar biasa Vin…Bapak ketagihan buat make kamu..Selama setahun bapak Cuma bias ngremesin pantatmu, sambil bermimpi sebuahsaat bias njebol celah anusmu….” Kata Om Roby Aku sebetulnya merasa tersinggung dengan ucapanya. Harga diriku telah hilang sekarang.. Saat ini aku wajib siap untuk dinikmatin kapan saja oleh Om Roby. Aku tidak bias berbuat apa-apa kini.. Seusai beristirahat selam 30 menit, sambil ku menangis sesenggukan, aku pun minta ijin terhadap Om Roby untuk membersihkan diri di kamar mandi yg ada di ruangnya.. “ohhhh, tdk usah…kamu kan capek” kini saatnya kalian yg dilayani” kata Om Roby “Maksud bapak??” jawabku “Biar Om Roby saja yng bersihkan tubuh Vina…heheheh” Ouhhhh….laki-laki gila…belum puas ia menghancurkan kehormatan dan harga diriku.. kni aku wajib rela dijamah oleh satu pria lagi. Nampak Om Roby menelpon dengan HPnya, menyuruh Om Roby masuk sambil membawa ember air hangat dan lap basah. Tidak lama Om Roby pun masuk.. Ia sungguh terkejut melihatku dalam keadaan berjilbab, tetapi dengan baju kurung yg terbuka setengah, hingga payudaraku menggelantung indah, dan tahap bawah yg telah telanjang bulat… “Lhoooo,mbak Santi?????” Tanya Om Roby keheranan… Aku hanya tertunduk malu, sementara aku tahu bahwa mata Om Roby tdk lepas memandang tubuh telanjangku.. “Tenang Om tatang”, kata Om Roby pada Om tatang… “Mbak Santi barusan kerja keras, jadi dirinya kini gerah dan capek….hehehehe….” “makanya dirinya kepengen bersihin badanya” “Kan kasian,daripada dirinya bersihin badanya sendiri, kan lebih baik diladenin sama Om tatang…hehehh” “Maksud bapak? Tanya Om Roby tetap kebingungan… “Maksudnya ya tolong Om Roby ngelapin tubuhnya mbak Santi, khususnya tahap celah memek sama anusnya itu” Gimana Om Roby? “Haaaaa, bapak beneran????tanya Om Roby tdk percaya… Beneran…telah,ngga usah tidak sedikit omong…bapak mau ga????tanya Om tan… “Mauuu…mau…iya pak…mau….” Sorak Om Roby “Yaudah sana…” Om Roby menyahut “Ayoooo,sini mbak Vina…cah ayuuu….biar bapak ngelapin memekmu” seru Om Roby kegirangan… Aku hanya menunduk.. Tapi badanku telah terlalu lemah, jadi aku hanya bias pasrah saat Om Roby menggandengku menuju kamar mandi.. ia pun melucuti seluruh sisa pakaianku tergolong jilbabku, jadi aku telanjang bulat. Dengan lap basah, ia ia mulai membilas tubuhku dari ujung kepala hingga ujung kaki. Saat menggosok liang memekku, ia pun berkomentar.. ”Wahhhh,memeknya mbak Santi ni tetap sempit yah..sambil jarinya meyentil-nyentil klitorisku…beda sama memeknya lonte lokalisasi..udah pada lower” Aku hanya terdiam dsambil menahan tangisanku. Om Roby memeluku dari belakang. Satu tanganya meremasi payudaraku, sedang tangan lainya sibuk menggosok memekku. “Mbak,yg tahap dalem memek mbak belum dibersihkan, biar k0ntol bapak kelak yg nggosokin tahap dalem memeknya mbak…hahahaha”, kata Om Roby.. Om Roby berdiri di pintu kamarr mandi senyum-senyum melihat ulah Om Roby kepadaku. “K0ntol bapak udah ngaceng niyy” Wahhh…mimpi apa bapak semalem..selama ini bapak Cuma mbayangin ngentu mbak Vina…impiaan bapak jadi kenyataan.. “Om Roby, itu jilbabnya dipakein lagi” “lebih ngacengin kalo make jilbab” “Siapp bosss…” kata Om Roby Seusai berakhir membersihkan diriku, aku pun disuruhnya lagi memakai jilbab, tetapi dengan tubuh yg telanjng bulat. Saat ini telah kukenakan jilbab warna kremku yg tetap ada bercak-bercak sperma Om Roby.. “Om Roby, ini uang bwat Om tatang” Om Roby mengeluarkan uang seratus ribuan dan diberbagi pada Om Roby “Syaratnya, Om Roby wajib tutup mulut mengenai rahasia di kantor ini…na,sekarang, Om Roby boleh nikmatin mbak Santi sepuasnya… “Siap bossss” Kata Om Roby Om Roby mendorongku ke sofa di ruang Om tan…Tanpa basa-basi ia pun mengeluaran k0ntolnya yg berkapasitas 20 cm. Dengan kasar ia luar biasa jilbabku hingga kepalaku mengarah ke k0ntolnya.. “Ayo,dimut mbak” k0ntolnya bapak telah lama nggak dibasahin nih…” kata Om Roby disambut dengan tawa Om Roby.. Tanpa aku sadar, Om Roby telah dating dengan membawa sebuah handicam untuk merekam persetubuhanku dengan Om Roby.. “Hehehe, kalian terbukti tepat jadi bintang bokep” “Apalagi bokep cewek berjilbab” hehehehe Mhhhhh…oukhhhhh……kepalaku yg berjilbab itu maju mundur mnegulum k0ntol Om Roby yg keras.. Laki-laki duda berumur 50 tahun itu Nampak merem melek menikmati kulumanku. Ia duduk di sofa, sedangkan aku saat ini tersimpuh di lantai ruang itu.. Ohhh…mbak Vina…ohhhh…kuluman mbak lebih enak dari lonte pelabuhan” hhhhhh…mhhhh.. Seusai puas dengan mulutku, Om Roby menyuruhku untuk terlentang di sofa. Dengan rakus, ia pun mengulumi payudaraku, dan menggigit-ggit putingnya yg mungil kecoklatan itu… Owhhhh…mhhhh…pak tatang….sakkkittttt…. Om Roby terus liar,mengulum putingku. Satu tanganya memilin-milin payudaraku yg lain, sedang tangan satunya lagi memainkan klitorisnya…kni aku merasakan kegelian…kurasakan jari-jari Om Roby menusuk-nusuk liang memekku… Om Roby kemudian melebarkan kedua pahaku dan blessssssssssssssssss….k0ntol Om Roby pun terjepit dlam liang nikmatku…Tubuhku terguncang-guncang, sementara tangan Om Roby sibuk memilin-milin putingku…”ohhhh,mbak Vina….memekmu enak banget…..bapak belum sempat ngrasain memek kaya punya mbak Vina…… Tiba-tiba Om Roby menghentikan genjotanya, dan luar biasa k0ntolnya..Ia membalik tubuhku hingga tengkurap, lalu menyuruhku menungging.. Aku hanya pasrah mengikuti arahan Om tatang… Dalam posisi menungging, sekali lagi Om Roby menyodokan k0ntolnya dalam liang nikmatku. Dengan sodokan-sodokanya yg keras, tubuhupun terguncang-guncang. Tanganya meremasi payudaraku dan sesekali menampar paha dan pantatku hingga terasa pedih.Aku diperperbuatya semacam seekor kuda tunggangan alias sebuah boneka seks…. Aku hanya bias pasrah menerima perlakuan itu.. “Mhhhh,…memek lonte jilbaban nyatanya enak…mhhhh…ouhhhh” rancau Om Roby saat k0ntolnya terjepit dalam liang kenikmatan. Om Roby yg telah lama menduda, dan selagi ini memuaskan hasrat seks nya dengan pelacur pelabuhan, yg pasti saja tua-tua dan tdk higienis. Saat ini k0ntol Om Roby berpeluang untuk menikmati liang memek seorang wanita muda berjilbab, yg liang memeknya rutin terjaga dan terawatt. Bahkan pria kaya dan tampan pun belum pasti kuijinkan untuk bias menjepitkan k0ntolnya dalam celah memekku, kecuali melamarku, tetapi kini, seorang pembantu kantor yg tua malah berpeluang menikmati liang memek miliku dengan gratis…ohhhhh…hidupku…. Bukan hanya liang memekku, k0ntol Om Roby pun saat ini telah merasakan pula jepitan celah anusku…hari ini tdk terlalu sakit…justru anehnya, akupun mulai menikmati permainan Om Roby.. Om Roby luar biasa k0ntolnya, lalu menari k jilbabku hingga kepalaku mendekat kea rah k0ntolnya. Tangan satunya sedikit mencekik leherku,shingga mulutku terbuka, dan KHHHHHHHHHHHHHHHH….teriakan Om Roby saat orgasme….. Cretttt…creeeetttttt…creeeettttt….cairan putih hangat masuk seluruhnya ke mulutku. Bukan hanya itu, Om Roby pun menyuruhku untuk menelan semua spermanya….hueekkkkkkk….rasanya muak sekali..tetapi aku terpaksa…nampak sisa-sisa sperma mengalir dari sela-sela bibirku, hingga meningkatkan noda di jilbab kremku…Sisa-sisa sperma yg ada di lantai dan sofa pun wajib kujilati pula. Semua adegan itu direkam oleh Om Roby.. Om Roby mengancam,apabila aku mengabarkan kejadian ini pada polisi, alias tdk mau menuruti kehendaknya, maka video itu bakal tersebur. .Kejadian di kantor saat itu barulah sebuah awal penderitaanku. Om Roby nyatanya menjualku pada para pria hidung belang, bukan sekedar untuk membayar hutangku, tetapi juga untuk membiayai bironya yg hampir gulung tikar itu… Dengan jilbab di kepala dan wajahku yg keibuan, tidak sedikit bos-bos yg rela merogoh koceknya dalam-dalam untuk diberbagi pada Om Roby, demi memperoleh peluang menjepitkan k0ntolnya ke dalam liang memek dan anusku, dengan tetap mengenakan jilbabku… Bahkan Om Roby sempat sekedar iseng mengumpankanku pada sekelompok supir truk yg sedang mabuk, sehinga aku disetubuhi beramai-ramai di atas bak truk..Dia memasangiku kamera kecil, jadi ia bias merekamnya dari mobinya yg parkir di sebuahtempat.,