Cerita Ngentot CERITA JANDA SANGE JADI PEMUAS NAFSU
Cerita Janda Sange | Tante Rena merupakan sebuah pengalaman sex yang tidak bisa aku lupakan karena hal itu.
Memang tante ini suka merawat tubuhnya dengan olah raga sehingga masih kelihatan muda sekali. apalagi Tante Rena mempunyai wajah yg cantik dengan rambut sebahu.
Selain itu yg membuatku selama ini terpesona adalah payudaranya yang luar biasa montok. Ditambah lagi pinggul aduhai yg dimiliki oleh janda cantik tersebut. Bodi tante Rena yang indah itulah yang membuatku tidak dapat menahan birahiku dan selalu berangan-angan bisa menikmati tubuhnya yg padat berisi.
Pagi itu Aku udah bersiap-siap untuk berangkat ke kampus. tetapi di kejauhan aku melihat sosok seorang wanita yg berjalan sendirian. Mataku secara reflek terus mengikuti wanita itu.
Maklum aja, aku terpesona melihat tubuh wanita itu yg menurutku aduhai, meskipun dari belakang. Pinggul dan pantatnya sungguh membuat jantungku berdetak. Saat itu aku hanya menduga-duga kalo wanita itu adalah tante Rena.
Bersamaan dengan itu, celanaku mulai agak sesak karena kontolku mulai tak bisa di ajak kompromi. Perlahan-lahan motornya aku arahkan mendekat, agar aku yakin bahwa wanita itu adalah tante Rena.
“Eeh tante Rena. Mau kemana Tan..?” sapaku.
Tante Rena agak kaget mendengar suaraku. Tapi dia kemudian tersenyum manis dan membalas sapaanku itu.
“Eeh kamu Adit… Tante mau ke kantor. Emang kamu mau ke kampus ya?” tante Rena balik bertanya.
“Iya nih tan. Kalau gitu gimana kalau tante aku anter dulu ke kantor? Kebetulan saya bawa helm satu lagi” kataku sambil menawarkan jasa dan berharap tante Rena tidak menolak ajakanku.
“Nggak usah deh, ntar kamu terlambat sampai kampus loh” Suara tante Rena yang empuk dan lembut sesaat membuat kontolku menegang.
“Gpp kok tan. Lagian sekalian jalan aja,” kataku sambil mataku selalu mencuri pandang ke seluruh tubuhnya yg pagi itu mengenakan pakaian seksi dan rok mini. Meski tertutup oleh pakaian yg rapi, tapi aku tetap bisa melihat lekukan payudaranya yang tampak jelas.
“Benar nih Dit mau nganterin tante ke kantor? Kalau gitu boleh deh tante di bonceng kamu,” kata tante Rena.
Kali ini aku diuntungkan karena punggungku bisa sesekali merasakan empuknya payudara tante yg memang sangat aku kagumi.
Apalagi ketika melewati dengkulan yang ada di jalan, rasanya buah dada tante semakin tambah menempel di punggungku. Pagi itu tante Rena aku anter sampai ke kantornya. Dan aku segera menuju ke kampus dengan perasaan senang. |
Setelah beberapa hari kemudian. Kebetulan aku sedang libur dan HPku berdering begitu aku angkat dan dengar suaranya. Terdengar suara lembut seorang wanita. “Bisa bicara dengan Adit?”
PIyaa saya sendiri?” jawabku masih dengan tanda tanya karena merasa asing dengan suara ditelepon.
“Selamat pagi Adit. Ini tante Rena!,” aku benar-benar kaget bercampur aduk dia menyapaku
“Selamat… Pagi juga tante. Wah tumben nelpon saya nih. Ada apa nih tante?” kataku agak gugup.
“Pagi ini kamu ada acara ngak Dit? Kalau ngak ada acara datang ke rumah tante ajaya. Bisa kan?””Pinta tante Rena dari ujung telepon.
“Eh…Dengan senang hati tante. Nanti sehabis mandi aku langsung ke tempat tante ya,” jawabku senang yg ingin melihat susu montok.
“Okelah kalau begitu. Aku tunggu ya. Met pagi Adit…”suara lembut tante Rena yang bagiku sangat menggairahkan itu akhirnya hilang diujung tepelon sana.
Pagi itu aku benar-benar senang mendengar permintaan tante Rena untuk datang ke rumahnya. Dan pikiranku ngawur kemana- mana.
Sehabis mandi kulangkah kan kakiku menuju rumah tante Rena yang tak jauh dari rumahku. Lalu sesampai di rumah janda montok itu, segera saja aku ketuk pintunya.
“Ya, sebentar” sahut suara seorang wanita dari dalam
Setelah pintu dibuka, mataku benar-benar dimanjakan oleh tampilan sosok tante Rena yang aduhai dan berdiri persis di hadapanku. Pagi itu tante Rena mengenakan tangtop
Sehingga nampak jelas belahan yg membatasi kedua payudaranya yang memang montok dan luar biasa. Tante Rena kemudian mengajakku masuk ke dalam rumahnya dan menutup serta mengunci pintu kamar tamu. Aku sempat dibuat heran dengan apa yg dilakukan janda itu kepada diriku.
“Ada apa sih tan, kok pintunya harus ditutup dan dikunci segala?” tanyaku penasaran.
Senyuman indah dari bibir sensual tante Rena mengembang sesaat mendengar pertanyaanku. “Ohh… biar aman aja. Kan aku mau ajak kamu ke kamar tengah biar lebih rilek ngobrolnya sambil nonton TV yuk,” jawab tante Rena sambil menggandeng tanganku mengajak ke ruangan tengah.
Sebenarnya sudah sejak di depan pintu tadi kontolku tegang karena terangsang oleh penampilan tante Rena.
Di ruang tengah, kami minum es kelapa muda sambil duduk berdampingan.
“Ayo Dit diminum dulu Es kelapa mudanya biar kamu tambah kuat,” ucapnya mesra
Aku kemudian mengambil gelas dan meminumnya. “Dit. Kamu tau ngak kenapa aku minta kamu datang ke sini?” tanya tante Rena sambil tangan kanannya memegang pahaku hingga membuatku terkejut dan agak gugup.
“Tante sebenarnya butuh teman ngobrol… Maklumlah anak-anak tante udah jarang sekali pulang karena kerja mereka di luar kota. Jadinya ya… Kamu tahu sendiri kan, tante sedang kesepian.
Kira-kira kamu mau ngak jadi teman ngobrol tante? Ngak harus setiap hari kok..!,”Dalam hati aku senang karena kesempatan ntuk bertemu dan berdekatan dengan tante akan terbuka luas. Angan-angan untuk menikmati pemandangan indah dari tubuh janda itu pun tentu akan menjadi kenyataan.
“Kalau gitu boleh-boleh aja kok tan, Justru aku senang bisa ngobrol sama tante. Bahkan setiap hari juga gpp kok” Tante tersenyum mendengar jawabanku itu. Akhirnya kami berdua mulai ngobrol tentang apa saja sambil menikmati acara di TV.
Enjoy sekali. Apalagi bau wangi yg menguat dari tubuh tante membuat angan- anganku semakin melayang jauh. “Adit, udara hari ini panas yas…? Tante kepanasan nih. Kalau kamu kepanasan ngak?” tanya tante Rena yang kali ini sedikit manja.
“Kalau panas dilepas aja yaa Dit, biar cepet adem” kata tante Rena sembari membuka satu-persatu kancing bajuku, dan melepaskannya hingga aku telanjang dada..u saat itu benar-benar kaget dengan apa yg dilakukan tante padaku.
Dan aku pun hanya bisa diam terbengong-bengong. Aku tambah terheran lagi dengan sikap tante Rena pagi itu yang memintaku untuk membantu melepaskan kaos ketatnya.
“Dit, tolongin tante dong. Lepasin kaos tante. Habis panas sih…biar kita sama-sama buka baju” pinta tante Rena dengan suara yang manja tapi terkesan menggairahkan.
Dengan sedikit gemetaran karena ngak menyangka akan pengalaman nyataku ini, Dan apa yang berikutnya aku lihat sungguh membuat darahku berdetak kencang dan kontolku semakin tegang.
Kini payudara tante Rena yang besar tampak nyata di depan mataku, tanpa terbungkus kutang. Dua gunung indah milik janda itu tampak kencang dan padat sekali sehingga pentil susunya kelihatan.
“Kenapa Dit. Kok tiba-tiba diam?” tanya tante Rena padaku.
“Hhmmm.. ngak kok tante” jawabku spontan sambil menundukkan kepala.
“Alaaa… engak usah pura-pura. Aku tahu kok apa yang sedang kamu pikirkan selama ini. Tante sering memperhatikan kamu. Adit sebenarnya sudah lama pingin ini tante kan?” kata tante sambil meraih kedua tanganku dan meletakkan telapak tanganku di kedua susunya yang montok.
“Adit.. Remas ya susu tante ini sayang.”ucap tante Rena sambil menuntun tanganku meremas payudara montoknya.
Sementara kegugupanku sudah mulai dapat dikuasai. Aku semakin memberanikan diri untuk menikmati kesempatan langka yg selama ini hanya ada dalam angan-anganku saja. Dengan nafsu yg membara, susu tante Rena aku remas-remas.
Sementara bibirku dan bibirnya saling cipokan mesra dan penuh gairah. Entah kapan celanaku dan celana tante lepas, yang pasti saat itu tubuh kami berdua udah polos tanpa selembar kainpun menempel di tubuh.
Permaianan kami semakin panas. Setelah puas memagut bibir tante Rena, mulutku kini seperti sudah ngak sabar untuk menikmati payudara montoknya
“Ouhhh… Ahhh… Tante Rena mendesah- desah tatkala lidahku menjilat-jilat ujung puting susunya. Aku permainkan puting susu itu.
Sementara tangan kanan mulai menggerayangi bagian bawahnya yaitu “memek” yang sudah mulai basah. Aku usap-usap bibir memek tante dengan lembut hingga desahan-desahan menggairahkan semakin keras dari bibirnya.
Nikmat banget rasanya… Auuuhhhh…”suara itu keluar dari bibir janda montok.
Aku menghiraukan ucapan tante Rena karena sedang asyik menikmati tubuh moleknya. Setelah puas bermain- main dengan payudaranya mulutku kini mulai kubawa ke bawah menuju memek tante Rena yang bersih terawat tanpa bulu.
Dengan leluasa lidahku mulai menyapu memek yg sudah basah oleh cairan ludahku. Aku sudah tidak sabar lagi. Hingga batang kontolku sudah dari tadi tegak berdiri ingin sekali merasakan jepitan memek janda cantik nan montok itu. | Cerita Janda Sange
Akhirnya, perlahan-lahan kumasukkan batang kontolku ke celah-celah memek. Sementara tangan tante membantu menuntun kontolku masuk ke jalannya.
Kutekan perlahan-lahan dan… “Aaaaaaaah…” suara itu keluar dari mulut tante setelah kontolku berhasil masuk ke dalam lubang memeknya. Kupompa kontolku dengan gerakan naik turun. Desahan dan desahan yang menggairahkan pun meluncur dari mulut tante yg udah semakin panas nafsunya.
“Aaahhh…Ahhhh… Terus sayang… Puasin tante” tante Rena mulai menikmati permainan itu.
Aku terus mengayuh kontolku sambil mulutku melumat habis kedua putingnya yang membekah keras ketika di gigit. Mungkin sudah setengah jam kami bercinta. Akupun merasa sudah hampir tidak tahan lagi. Batang kemaluanku udah nyaris akan menyemprotkan cairan sperma.
“Tante.. Air maninya buang di mana nih…? tanyaku
“Tahan bentar Dit, karena tane juga mau selesai nih…”Aaaaaaaah” akhirnya tante Rena tidak tahan lagi.
Kamipun mengeluarkan cairan Sperman hampir bersamaan. Banyak sekali air mani yang aku semprotkan ke dalam lubang memeknya, hingga kemudian kami ke capekan dan berbaring di atas sofa.
“Terima kasih Dit. Tante puas dengan permainan kali ini. Karena kamu benar-benar jantan. Kamu ngak nyesel ngesex sama tante kan?” tanyanya padaku.
Aku tersenyum sambil mencium kening janda montok itu dengan penuh rasa sayang. “Malah Aku sangat senang tan”komentarku. Tante Rena pun tersenyum senang mendengar jawabanku.
Adit sayang. Mulai saat ini kamu boleh tidur dengan tante kapan aja, karena aura tante sekarang adalah milikmu. Tapi kamu juga janji loh. Kalau tante lagi kepingin.. kamu temani tante yaa…” kata tante Rena.
Kemudian aku tersenyum dan mengangguk kepala tanda setuju.
Dan kami pun mulai saling merangsang dan bercinta untuk yg kedua kalinya. Hari itu adalah hari yang tidak pernah bisa aku lupakan. Karena angan-anganku ntuk bisa bercinta dengan tante Rena dapat terwujud menjadi kenyataan. malah aku mendapatkan jatah kalau ingat ngewe dengannya.